Rabu, 31 Januari 2024

 

Pijat Bumil & Pijat Nifas


Saat ini, setelah pandemik Covid -19 mereda, dan dengan berjalannya waktu, mulai semarak lagi pengembangan ketrampilan yang membantu meningkatkan kualitas kesehatan, khususnya terhadap Ibu hamil dan Ibu menyusui. Bumil selain menjalankan kunjungan berkala untuk pemeriksaan kehamilan (ANC = Ante Natal Care), terhadap kesehatan bumil, selain senam hamil, yoga, dll,  juga sudah mulai dipikirkan salah satunya tentang pemanfaatan terapi pijat dalam hal mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi wanita di fase kehamilan dan fase nifas. 

Sebelum masuk pembahasan topik diatas, alangkah baiknya dibahas terlebih dahulu tentang pijat secara umum. Sejarah pijat itu sendiri sudah cukup panjang, bisa jadi nyaris sama dengan sejarah dimulainya peradaban manusia. Akan tetapi, yang tercatat dan tertulis dalam sejarah, mungkin baru ditemukan buktinya sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Detail sejarah terapi pijat bisa dilihat di postingan lain di blog ini yang berjudul SEJARAH & PERKEMBANGAN TERAPI PIJAT.


Pijat Pra-kelahiran; Pijat Ibu Hamil - Pijat Bumil

Pijat yang dilakukan selama kehamilan dapat membantu meredakan ketegangan otot, mengurangi kecemasan dan depresi, serta membantu mengatasi nyeri sendi.

Manfaat Pijat Kehamilan

  • Mengurangi nyeri punggung dan pinggul
  • Mengurangi nyeri sendi
  • Memperbaiki sirkulasi
  • Mengurangi pembengkakan
  • Mengurangi ketegangan otot dan sakit kepala
  • Mengurangi stres dan kecemasan
  • Tidur yang lebih baik
Asosiasi Kehamilan Amerika mengatakan bahwa bumil dapat mulai melakukan pijatan kapan saja selama masa kehamilan.
Akan tetapi, banyak fasilitas kesehatan yang menolak menawarkan pijat kepada wanita yang masih berada di trimester pertama karena alasan peningkatan risiko keguguran terkait dengan 12 minggu pertama kehamilan.
Terdapat titik-titik di tubuh yang diduga dapat memicu kontraksi atau berpotensi menginduksi persalinan, sehingga memerlukan izin dokter untuk menangani bumil di trimester pertama kehamilan mereka.

Pre-eklamsia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki, peningkatan tekanan darah, retensi cairan berlebihan, dan protein dalam urin.
Kadang-kadang disertai dengan sakit kepala parah (atau migrain) dengan atau tanpa“floaters” optik.
Jika dicurigai atau dipastikan mengalami Pre-eklamsia, semua pemijatan harus dihindari sampai tekanan darahnya stabil dan pastikan bahwa Ibu dan janinnya keluar dari bahaya.

DVT (Deep Vein Thrombosis) adalah salah satu masalah gangguan sirkulasi pembuluh darah balik yang mungkin bisa dijumpai pada ibu hamil. Ditandai dengan kaki bengkak, nyeri berdenyut dan atau kram di kaki, kemerahan atau perubahan warna kulit lainnya di kaki, rasa raba hangat pada kulit di area yang terkena. Gejala hampir selalu terbatas pada satu kaki. Jika dijumpai kondisi seperti ini, bumil tidak boleh dilakukan pemijatan!!


Pijat Pasca-kelahiran; Pijat Nifas

Adalah pijatan yang diterima kapan saja setelah melahirkan sampai dengan satu tahun pasca melahirkan. Dapat dilakukan dalam 12 minggu pertama setelah melahirkan. 
Masa nifas adalah masa pemulihan pasca persalinan hingga seluruh organ reproduksi wanita pulih kembali sebelum kehamilan berikutnya. Berlangsung sekitar 6-8 minggu pasca persalinan.
Pijat pasca-persalinan atau pijat masa nifas merupakan pijat seluruh tubuh yang dapat membantu memudahkan wanita menjadi ibu dengan menawarkan kedua manfaat, fisik dan emosional.

Manfaat pijat pasca-kelahiran
  • Mengatasi depresi
  • Relaksasi otot
  • Meredakan nyeri leher dan kepala
  • Mengurangi nyeri di pergelangan tangan
  • Mengurangi sakit punggung
  • Regulasi hormon
  • Mengurangi pembengkakan
  • Menjadikan tidur yang lebih baik
  • Peningkatan produksi ASI
  • Mengurangi Stretch Mark

Hindari pemijatan dengan kondisi sbb:
  • Demam
  • Sedang menderita penyakit menular semisal TB
  • Tekanan darah tinggi
  • Neuritis
  • Penyakit kulit
  • Sedang mengkonsumsi alcohol atau obat anti nyeri, atau obat antikoagulan
  • Penyakit jantung bawaan atau pre-eklampsia
  • Osteoporosis, Cancer, Epilepsy
  • Pijat perut tidak dianjurkan selama 6 minggu setelah melahirkan sesar
  • Operasi atau cedera yang baru saja terjadi.
  • Gangguan pembekuan darah
  • Transplantasi organ baru-baru ini

Persiapan sebelum pemijatan
  • Ruangan yang bersih dan higienis.
  • Perlengkapan penunjang yang memadai, termasuk ranjang pijat berkualitas tinggi dengan bantal dan celah untuk mengistirahatkan perut; selimutyang memadai.
  • Pemanfaatan lilin atau aroma terapi alami.
  • Pemanfaatan minyak pijat esensial atau atsiri atau lotion pelembab.
  • Pencahayaan yang adekuat.
  • Lingkungan yang tenang.
  • Pengaturan suhu ruangan yang pas.
  • Musik lembut.
  • Pemberian minuman tradisional semisal jus kunyit (biasanya setelahnya).

Persiapan terapis sebelum pemijatan
  • Istirahat cukup, berpenampilan segar dan fit
  • Kebersihan diri (personal hygiene) yang baik
  • Kuku jari tangan jangan dibiarkan panjang
  • Rambut di ikat atau dijepit rapi
  • Memakai baju terapi yang nyaman
  • Jika perlu, pakai masker
  • Siapkan alat pengukur tekanan darah, thermometer, timer.
  • Biasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah pemijatan.
  • Hindari bekerja sambil memainkan gawai

Kapan waktu yang cocok untuk pemijatan pasca-kelahiran?
  • Segera pasca melahirkan, sehari setelah melahirkan
  • Tidak ada batas waktu pasti seberapa sering harus melakukan pijatan pasca melahirkan. Waktu, kemampuanfinansial, dan pertimbangan kesehatan semuanya dapat mempengaruhi keputusan tentang seberapa sering melakukan pemijatan.
  • Karena tubuh baru saja melalui banyak proses selama masa persalinan, penting untuk tidak memberikan rangsangan berlebihan pada beberapa hari pertama pasca persalinan.
  • Jika pijatan pasca persalinan terlalu dalam, dikuatirkan dapat meningkatkan ketegangan karena tubuh Bunda belum pulih.

Posisi pijat pasca persalinan
Posisi apapun aman setelah melahirkan, tetapi dapat disesuaikan dengan kenyamanan atau perawatan khusus anda.
Beberapa ibu mendambakan bisa berbaring telungkup lagi setelah berbaring miring selama hampir  sembilan bulan.
Mungkin ada yang merasa tidak nyaman saat posisi menghadap ke bawah karena ketidaknyamanan pada payudara atau gangguan ASI yang bocor.
Posisi berbaring miring terasa nyaman dan sangat efektif untuk mengatasi masalah tertentu pada bahu, panggul, atau kaki.


Bisakah bunda membawa serta bayinya saat sesi pemijatan?
Bayi baru lahir biasanya banyak tidur dan terapis berpengalaman akan menyesuaikan rutinitas bayi jika diperlukan (menyusui, dll).
Waktu tambahan mungkin diperlukan jika membawa sikecil, jadi komunikasikan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.




Kamis, 25 Januari 2024

Sejarah & Perkembangan Terapi Pijat 



Sejarah pijat itu sendiri sudah cukup panjang, bisa jadi nyaris sama dengan sejarah dimulainya peradaban manusia. Akan tetapi, yang tercatat dan tertulis dalam sejarah, mungkin baru ditemukan buktinya sejak beberapa ribu tahun yang lalu. 

Banyak orang berpikir bahwa terapi pijat adalah tren modern yang didorong oleh para praktisi penyembuhan alami. Hal ini sebagian benar. Manfaat medis dari terapi pijat memang sedang digembar-gemborkan akhir-akhir ini, tapi ini bukanlah hal baru. Terapi pijat adalah bagian dari sistem metode penyembuhan holistik tradisional yang baru bisa diketahui melalui penemuan arkeologi sejak sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Sejarah terapi pijat dimulai pada tahun 3000 SM (atau lebih awal) di India, yang dianggap sebagai sistem penyembuhan alami yang sakral. Digunakan oleh umat Hindu dalam pengobatan “kesehatan hidup” Ayurveda, terapi pijat adalah praktik yang diturunkan dari generasi ke generasi untuk menyembuhkan luka, menghilangkan rasa sakit, dan mencegah serta menyembuhkan penyakit. Penganjur Ayurveda percaya bahwa penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan manusia dengan lingkungan. Pijat dipercaya dapat mengembalikan keseimbangan alami dan fisik tubuh sehingga bisa sembuh secara alami.

Seiring dengan berkembangnya budaya dan sejarah, metode penyembuhan pijat juga dijumpai di Tiongkok dan Asia Tenggara sekitar 2700 SM. Metode pijat Tiongkok dikembangkan sebagai kombinasi keterampilan dan praktik pengobatan tradisional Tiongkok, seni bela diri, dan pelatihan yoga spiritual umat Buddha dan Tao. Metodenya serupa dengan metode yang berasal dari India, berdasarkan keyakinan bahwa penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan atau defisiensi energi di berbagai jalur meridian. Orang Tiongkok kuno mengembangkan sebuah teks yang disebut Buku Klasik Penyakit Dalam Kaisar Kuning yang saat ini dianggap sebagai dasar pengobatan alternatif terapi pijat (akupunktur, akupresur, dan pengobatan herbal).

Pada tahun 2500 SM, terapi pijat tercatat sampai ke Mesir dan dijumpai dalam lukisan makam. Orang Mesir memiliki ciri khas mereka sendiri dan salah satunya dengan mengembangkan pijat refleksi, yang melibatkan pemberian tekanan pada titik atau zona tertentu di (telapak) kaki dan tangan untuk menghasilkan efek penyembuhan.

Belakangan, para biksu yang mempelajari agama Buddha di Tiongkok membawa terapi pijat ke Jepang pada tahun 1000 SM dan menerapkan metode mereka sendiri, menyebutnya “anmo”, yang kemudian dikenal sebagai Shiatsu. Teknik pijat ini dirancang untuk mengatur dan memperkuat organ dengan menyeimbangkan kembali tingkat energi melalui stimulus di titik-titik tekanan dengan harapan dapat memberikan ketahanan alami terhadap berbagai penyakit.

Pengaruh Mesir juga sampai ke Yunani dan Romawi yang menggunakan terapi pijat dengan cara berbeda. Di Yunani, antara tahun 800 dan 700 SM, para atlet menggunakan pijatan untuk mengkondisikan tubuh mereka sebelum bertanding, dan dokter sering kali menggunakan ramuan dan minyak yang dikombinasikan dengan pijatan untuk mengobati berbagai kondisi medis. Hippocrates, “Bapak Kedokteran,” mengobati cedera fisik pada abad ke-5 SM dengan teknik friksi, teknik pijat, dan merupakan orang pertama yang meresepkan kombinasi pijat, diet yang tepat, olahraga, udara segar, dan musik untuk memulihkan ketidakseimbangan kesehatan – resep manjur yang kita dengar bahkan sampai hari ini.

Galen, tabib Romawi, pada abad ke-1 SM, menggunakan terapi pijat untuk para kaisar, sejalan dengan gagasan Hippocrates dalam mengobati cedera dan penyakit. Orang Romawi yang kaya-raya melakukan pijat di kediaman mereka, namun masyarakat umum akan berbondong-bondong ke pemandian Romawi untuk perawatan “spa” dan pijat seluruh tubuh, guna merangsang sirkulasi dan mengendurkan persendian dan otot yang kaku.

Popularitas terapi pijat  di Barat menurun hingga abad ke-17, ketika penemuan baru di bidang farmakologi dan teknologi medis mengubah pengobatan modern. Namun, masih banyak dokter yang melihat dan merasakan manfaat pijat bagi kesehatan.

Di awal tahun 1800-an,seorang dokter, yang juga seorang pesenam, sekaligus guru di Swedia, bernama  Per Henrik Ling, menciptakan metode yang dikenal sebagai Penyembuhan Metode Swedia untuk membantu meredakan nyeri kronis. Senam medis serupa fungsinya seperti terapi pijat,  merupakan cikal bakal dari apa yang sekarang di kenal sebagai Pijat Swedia – sebuah gaya yang melibatkan gerakan membelai, menekan, meremas, dan memukul.

Meskipun metode Ling menggunakan pijatan dalam gerakannya, Johan George Mezger dari Belanda (abad ke-19) dipuji karena menggabungkan teknik yang digunakan hingga saat ini:
  • Effleurage, adalah gerakan meluncur yang panjang dari ekstremitas ke dalam dengan berbagai tingkat tekanan.
  • Petrissage, suatu teknik yang berirama dan termasuk gerakan menguleni, menggulung kulit, mengangkat atau mendorong-tarik.
  • Tapotement, pukulan/ketukan yang dilakukan dengan sisi tangan, tangan yang ditangkupkan, atau ujung jari yang digunakan dalam pijat Swedia.
  • Gesekan, adalah teknik yang menuntut fisik, terdiri dari gerakan dalam, melingkar atau menyilang dengan ibu jari, ujung jari, telapak tangan atau siku, dirancang untuk menembus jaringan dalam.

Awal tahun 1700-an, “Rubbers” (wanita yang dikaryakan oleh ahli bedah ortopedi untuk membantu mengatasi masalah pembedahan dengan gesekan manual) juga adalah praktisi pijat pada masa itu. Namun, di tahun 1850-an, mereka mulai menggunakan gerakan dan manipulasi, seperti yang dikembangkan oleh Ling, untuk melakukan cara yang sama. Pelatihan komprehensif mereka mencakup pemahaman tentang anatomi, fisiologi, kebersihan, patologi dan gerakan yang mereka praktikkan di rumah sakit dan klinik.

Pada akhir tahun 1800-an, julukan atau gelar “masseur” dan “masseuse” (keduanya adalah istilah terapis pijat) menjadi populer. Para praktisi ini dilatih dalam manipulasi jaringan lunak ala Mezger. Hidroterapi digunakan bersamaan dengan pijat pada saat ini dan dapat dianggap sebagai cikal bakal layanan spa saat ini, termasuk body wrap dan lulur.

Luar biasanya, pijat seluruh tubuh menjadi bagian dari “obat penenang” untuk melankolis yang dikenal sebagai neurasthenia yang populer di kalangan wanita kaya di akhir tahun 1800-an.

Permintaan akan terapis pijat dan pemijat meningkat di awal tahun 1900-an. Di tahun 1930-an, pijat Swedia telah berkembang, dan fisioterapis yang menggunakannya dalam pengobatan biasa membantu meningkatkan derajat terapi pijat menjadi bentuk pengobatan yang diakui dan terhormat.

Setelah terapi fisik dilisensikan pada tahun 1950an, di Amerika Serikat terapi pijat memiliki kategorinya sendiri. American Massage Therapy Association (AMTA) telah didirikan dan meletakkan dasar bagi praktisi pijat masa kini dengan menetapkan standar etika dan pendidikan.

Antara tahun 1970 dan 2000, terapi pijat mengalami transformasi, ketika masyarakat mulai menyadari dan memilih untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat dengan lebih memilih pendekatan yang lebih holistik dalam perawatan kesehatan, manajemen nyeri, serta pemulihan dan pemeliharaan kesehatan tubuh. Hingga saat ini, sudah banyak orang menyadari bahwa “pijat adalah obat yang manjur”.

Pijat di AS benar-benar mendapat peningkatan pada tahun 1980an karena manfaatnya bagi para atlet. Selama Olimpiade Musim Panas 1984 di Los Angeles, terapi pijat digunakan untuk para atlet. Banyak orang yang menonton TV di rumah mendapatkan pandangan pertama tentang bagaimana pijat telah digunakan. Dorongan besar lainnya terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta. Ini adalah tahun dimana terapi pijat ditawarkan sebagai pengobatan inti untuk Tim Olimpiade AS. Sejak saat itu, pijat terus menyebar di bidang atletik dan bisnis. Perusahaan-perusahaan besar telah mempekerjakan terapis pijat untuk organisasi mereka, seperti Departemen Kehakiman AS, Boeing, Google, dan Reebok.

Di zaman modern, terapis pijat mempraktikkan banyak teknik yang semuanya berakar pada metode kuno tersebut. Dan meskipun praktiknya melibatkan hal ini, tujuan keseluruhannya tetap sama. Terapi pijat terus dimanfaatkan untuk mempertahankan keseimbangan, menyembuhkan cedera fisik dan emosional serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Secara umum, terapis menekan, menggosok, dan memanipulasi otot dan jaringan lunak tubuh luar. Mereka paling sering menggunakan tangan dan jari, namun mungkin juga menggunakan lengan bawah, siku, atau bahkan kaki.

Dalam pijat Swedia, terapis menggunakan teknik pukulan dengan jeda yang cukup panjang, menguleni, gerakan melingkar dalam,getaran, dan ketukan. Pijat olahraga mirip dengan pijat Swedia, diadaptasi secara khusus dengan kebutuhan atlet. Di antara banyak contoh lainnya adalah pijat jaringan dalam dan pijat titik pemicu (trigger point), yang berfokus pada titik pemicu nyeri myofascial—yaitu “simpul” otot nyeri saat ditekan dan dapat menyebabkan gejala di tempat lain di tubuh.

Terapis pijat bekerja di berbagai lingkungan, termasuk klinik swasta, rumah sakit, keperawatan rumah, studio, dan fasilitas olahraga & kebugaran.   Beberapa juga melakukan kunjungan  ke rumah pasien atau tempat kerja (kantor). Mereka juga berusaha mengusahakan lingkungan yang tenang dan menyejukkan untuk mendapatkan hasil terapi yang maksimal.

Terapis pijat sebelumnya akan bertanya kepada pasien baru tentang gejala, riwayat kesehatan, dan hasil yang diharapkan. Mereka juga dapat melakukan evaluasi melalui sentuhan, untuk menemukan area yang nyeri atau tegang dan menentukan seberapa besar tekanan dan lama waktu yang akan diberikan.

Biasanya, pasien berbaring di atas meja/ranjang khusus pijat, baik dengan pakaian longgar atau tanpa pakaian (ditutupi dengan selembar handuk atau kain, kecuali area yang dipijat). Terapis mungkin memanfaatkan minyak, lotion, atau krim untuk menguranginya gesekan pada kulit. Terkadang, orang dapat menerima terapi pijat sambil duduk di kursi. Sesi pijat bervariasi,  mungkin cukup singkat, tapi bisa juga berlangsung satu jam atau bahkan lebih lama.

Mengingat sejarah panjang pijat, penggunaannya dalam pengobatan Barat baru saja dimulai. Masih ada potensi besar untuk pertumbuhan terapi pijat, dan permintaan masyarakat terhadap terapi pijat selalu tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Massage Therapy Association, saat ini terdapat sekitar 300.000 terapis pijat di Amerika Serikat. Sementara di Indonesia belum memiliki data resmi. Menurut sumber berita Antara Bali, Jumat, 7 Oktober 2022 18:20 WIB, bahwa sedikitnya terdapat 10 ribu terapis SPA di Bali yang akan di sertifikasi. 













Jumat, 19 Maret 2021

AKUPUNTUR UNTUK TONIK 

ORGAN REPRODUKSI 


Profesional medik mendefinisikan Infertilitas sebagai ketidak mampuan untuk menjadi hamil selama satu tahun periode hubungan suami istri yang tidak di proteksi. Berdasarkan CDC (Centers of Disease Control and Prevention) 12% wanita di rentang usia 15-44 tahun terdampak infertilitas. Dari 35% pasangan yang bermasalah dengan kesuburan, diantaranya 8% pria terindentifikasi memiliki masalah atau gangguan.

Akupuntur adalah ilmu dan metode pengobatan timur kuno atau tradisional yang berasal dari Negeri Tiongkok, yang sampai dengan saat ini masih dan tetap dimanfaatkan oleh masyarakat dunia untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Akupunturis memanfaatkan jarum halus dan solid yang ditusukkan ke titik-titik akupuntur spesifik di tubuh manusia untuk menstimulasi aliran darah di dalam jaringan tubuh.

Akupuntur dapat membantu mengatasi masalah infertilitas, berperan dalam hal:
  • meningkatkan sirkulasi darah ke target organ reproduksi
  • mentonik (menguatkan) kinerja organ reproduksi
  • menyeimbangkan hormon yang berkaitan dengan fertilitas
  • meredakan stress

Perlu diketahui, bahwasanya sampai dengan saat ini, belum ada kesimpulan dari hasil penelitian yang menegaskan bahwa akupuntur dapat 100% membantu mengatasi masalah infertilitas. Akan tetapi dari beberapa pengalaman pasangan yang sudah menjalani sesi akupuntur, mereka merasakan manfaat nya, walau tidak dapat secara spesifik diuraikan.

Biasanya pasangan yang ingin menjalankan sesi akupuntur untuk infertilitas, setelah melalui serangkaian konsultasi dan pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan (untuk pasangan wanita) dan spesialis andrologi (untuk pasangan pria).

Adapun waktu yang sesuai untuk memulai sesi akupuntur infertilitas adalah pada saat pertengahan masa menstruasi sampai dengan masa ovulasi. Interval kunjungan 2x seminggu @ 45-60 menit per tiap kali kunjungan. 

Beberapa Lokasi Titik Akupuntur Reproduksi

Rabu, 06 Januari 2021

 

Acupuncture effective in COVID-19 recovery     As patients recover from Covid-19, there are multiple issues they suffer.

Published: 02nd August 2020 05:00 AM  |   Last Updated: 01st August 2020 04:54 PM  |  A+A-

Acupuncture

For representational purposes

As patients recover from Covid-19, there are multiple issues they suffer. The commonest ones persisting even after two weeks of testing negative are:
1. Cough with a sore throat
2. Fatigue
3. Post-Covid-19 lung disease
4. Anxiety, depression, insomnia
5. Cognitive issues similar to moderate traumatic brain injury
6. Digestive problems like bloating, imitable bowel, nausea and vomiting, abdominal pain

The problem of persistent cough after recovering from a Covid-19 attack is common. Acupuncture is found to be 90 percent effective in such cases without side effects. Patients will typically complain of dry cough, throat irritation and scanty white phlegm. In the acupuncture group, patients were needled at Lu.10, Lu.1, Lu.5, Lu.6, Lu.7, ST.25, ST.36 and T.40. The total treatment sessions were s10 and each session was 30-minute long.

In the medication group, patients were given Methoxyphenamine capsules thrice a day for 10 days and the success rate was 700 percent. Patients develop fatigue following Covid-19 illness due to the depletion of their Qi because of hypoactivity of the Hypothalamic-pituitary axis. Acupuncture was given at selected acupoints P.6, ST.36, SP.6, Liv.3, Ren.4, Du.20, Ub.23 for five days in a week for two weeks, and 80 percent patients showed improvement in fatigue levels. After getting Covid-19, lung disease can be effectively tackled using acupuncture and moxibustion. The principle is to promote, regulate, and stimulate the body’s self-regulating function. Most of these patients have symptoms similar to COPD due to damage to lung parenchyma caused by pneumonitis. 

Anxiety, depression and insomnia are common in such patients and these can be effectively tackled by stimulating specific acupoints which release melatonin and the happy hormone, serotonin. Many patients who have recovered from Covid-19 illness complain of a lingering cognitive impact—problems with their memory and inability to stay focussed. This is caused due to the body’s response to infection which leads to blood becoming extremely sticky. This is particularly seen in patients who stayed in the ICU.

Early studies on this problem have shown that acupuncture given at points LI.4, Li.11 DU.20, ST.36, ST.40, GB.34 shishencong, P.6, H.7, Du.16, Liv.3, improved cognitive ability. Treatment was given over four weeks, five days a week, for a 30-minute session. Post Covid-19, digestive symptoms such as nausea and vomiting, loss of appetite, bloating, abdominal pain and irritable bowel persist. Patients were given acupuncture thrice a week for four weeks.

The major cause of these symptoms is the impact on the spleen, stomach, and the liver. Acupuncture promotes gastric peristalsis in subjects with low-intensity gastric motility and suppresses peristalsis in those with acute initial motility. Almost 70-80 percent patients showed improvement in their symptoms with acupuncture, which is a safe, efficacious treatment without any side effects.

The author is Head of the Department of Acupuncture, Sir Ganga Ram Hospital, Delhi

Source: https://www.newindianexpress.com/magazine/2020/aug/02/acupuncture-effective-in-covid-19-recovery----2177001.html

Senin, 24 Agustus 2020

Akupunktur Anestesia

Di Indonesia, sampai dengan saat ini tidak kurang para akupunkturis yang masih penasaran dengan akupunktur anestesi. Istilah akupunktur anestesi perlu dibedakan dengan akupunktur analgesia. Di bawah ini, disampaikan deskripsi sederhana tentang akupunktur anestesi. Diharapkan juga masukan dan tanggapan serta diskusi dari pembaca lainnya untuk ikut menambah wawasan dan pengetahuan terutama di bidang ilmu pengobatan akupunktur tradisional Tiongkok.

Akupunktur analgesia
Akupunktur analgesia adalah yang diproduksi oleh penjaruman dengan menggunakan jarum akupunktur di titik akupunktur tertentu di tubuh. Hal ini mengaktivasi serabut saraf halus bermyelin, yang terdapat di otot, dimana rangsangan tersebut  di lanjutkan ke spinal cord dan kemudian mengaktifkan 3 pusat – spinal cord, midbrain, dan pituitary/hypothalamus – untuk menghasilkan (Efek) analgesia. 

Akupunktur anestesia
Tahun 1958, adalah awal mula perkembangan akupuntur anestesi di Tiongkok, dan mencapai puncaknya saat era revolusi kebudayaan.
Tahun1971, kantor berita RRC - Xinhua, secara resmi mengumumkan ke seluruh dunia tentang keberhasilan akupuntur untuk anestesia.  Merupakan lompatan besar dalam sejarah pengobatan tradisional Tiongkok, khususnya akupunktur. Akupuntur anestesia di Tiongkok sudah melakukan lebih dari 400,000 penelitian klinis, dan telah di cobakan ke ratusan jenis operasi. 

Di tahun 1972,  Nixon, Presiden Amerika Serikat pertama yang berkunjung ke negeri Tiongkok, sekaligus Tiongkok membuka diri terhadap negeri Barat. Negara-negara Barat sangat kagum dengan kebudayaan Tiongkok, termasuk pengobatan tradisional akupunktur yang mereka anggap luar biasa, karena bisa juga sebagai akupunktur anestesi. Negara Barat juga dibuat gempar, karena Tiongkok mengundang para wartawan dari seluruh dunia, untuk menyaksikan langsung kehebatan akupunktur anestesia saat operasi SC (Sectio Caesarea). Dari sejak itulah, ilmu akupunktur mulai mendunia, menyebar termasuk sampai ke Indonesia. 

Tahun 1976, Tiongkok menerbitkan perangko edisi khusus untuk memperingati keberhasilan pengobatan tradisional Tiongkok yang sudah menyebar sampai ke seluruh dunia. 

Tahun 1979, sudah lebih dari 2 juta kasus bedah dilaporkan dengan memanfaatkan akupunktur anestesia, sehingga masyarakat seluruh daratan Tiongkok pun tahu, kalau akupunktur bisa digunakan untuk anestesia. 

Akan tetapi, setengah abad tak terasa telah berlalu, lama kelamaan masyarakat Tiongkok sudah tidak peduli lagi dengan akupunktur anestesia. Mengapa ini sampai terjadi?  Karena penelitian akupunktur anestesia dari hasil laporan penelitian kasus, ternyata tidak cukup waktu dan percobaan. Jadi hasil yang selama ini di gembar-gemborkan tidak sesuai dengan kenyataan. Yang sebenarnya adalah cara propaganda semata untuk menyebarluaskan ilmu akupunktur ke seluruh dunia. 

Kebaikan akupunktur anestesia, diantaranya: 

  • Mengurangi efek samping obat anestesi, sangat cocok untuk orang yang allergi terhadap obat-obatan anestesi.
  • Pasien dapat tetap sadar / terjaga sepanjang proses anestesi. Fungsi fisiologis tetap dalam batasan normal.  Pasien dapat bekerjasama dengan dokter bedah nya untuk kasus bedah tertentu,  terutama pembedahan di saraf otak. 
  • Lebih cocok untuk kasus kedaruratan, misal di daerah rural dimana sarana dan obat minim tersedia. 


Bukti-bukti (kekurangan) bahwa akupunktur anestesia tidaklah benar-benar berfungsi sesuai namanya, men-anestesia, adalah sebagai berikut:
• Akupunktur anestesia tidak benar-benar bisa membuat rasa nyeri 100% hilang,  otot sisi pembedahan tidak menjadi kendur/rileks, organ dalaman  tetap teregang. Dari penelitian lanjutan ternyata akupunktur anestesi tidak mampu mengendurkan otot sekitar tempat operasi mau dilakukan, dan organ dalaman semisal gerakan peristaltik usus, tidak ada perubahan. Sehingga akupunktur dianggap gagal melakukan tugasnya untuk meredakan 100% nyeri, apalagi untuk anestesi. 
• Akupunktur anestesia pada kenyataannya tidak diterima dengan baik oleh ahli bedah, bahkan para ahli bedah tidak menganjurkan pemanfaatan akupunktur anestesi untuk membantu membius pasien pre-operasi. Hal ini dikarenakan hasilnya yang tidak stabil dan tidak mampu 100% menghilangkan rasa nyeri pre-operasi. Akupunktur anestesia hanya berhasil pada sebagian kecil orang yang memang sensitif terhadap penjaruman. Sebagian orang lagi bahkan tidak merespons sama sekali!
• Dokter bedah harus menggunakan pisau bedah yang sangat tajam kalau mau memanfaatkan akupunktur anestesia, supaya rasa sakit akibat sayatan bedah tidak terlalu terasa. Dokter bedah juga harus bekerja secara cepat dan tenang, supaya pasien tidak menjadi gelisah. 15-30 menit sebelumnya, juga diperlukan suntikan obat penenang ke pasien pre-akupunktur anestesia. 
• Stimulasi dengan penggunaan stimulator di jarum akupunktur harus tanpa jeda terus menerus dilakukan untuk menjaga agar jangan sampai pasien merasakan nyeri. 
• Akupunktur anestesia masih mampu mengatasi nyeri di (permukaan) kulit, tapi tidak berdaya mengatasi ketegangan otot dan gerakan organ dalam. Sehingga masih tetap dibutuhkan suntikan Procaine untuk mengatasinya. 

Jadi pada kenyataannya, terungkap bahwa hasil laporan terdahulu tidaklah murni 100% mengandalkan akupunktur anestesia guna meredakan nyeri sebelum dan selama operasi berlangsung.  
Kenyataannya pula, sejak 1958 di mulainya penelitian akupunktur anestesia, pasien yang perlu di operasi ulang oleh karena berbagai sebab, tidak satupun yang mau lagi menggunakan akupunktur anestesia sebagai pereda nyeri operasi. 

Maka dari itu, saat ini kalau kita menanyakan soal akupunktur anestesia di institusi pendidikan maupun rumah sakit pendidikan Di Tiongkok, selalu dijawab, bahwa mereka sudah lama tidak mengajarkan, apalagi mempraktekkannya ke pasien. Alasannya saat ini ilmu kedokteran sudah sedemikian maju, tidak ada lagi alasan yang dapat membenarkan penggunaan akupunktur untuk anestesia. Karena hal itu sama saja mengingkari kemajuan ilmu kedokteran khususnya di bidang anestesia. Sungguh jawaban yang sangat realistik!!!

Di Tiongkok modern saat ini, hampir tidak ada satu dokter bedah pun yang mau melakukan pembedahan jika pasiennya menggunakan akupunktur anestesia sebagai pereda nyeri pre dan selama operasi. 
Demikian juga halnya dengan dokter ahli anestesia, nyaris tidak ada yang berminat sama sekali memanfaatkan akupunktur untuk anestesi.
Alasan lain tidak menggunakan akupunktur anestesi adalah untuk efisiensi waktu dan biaya.
Dan alasan yang paling utama adalah tentunya untuk kepentingan pasien. Pasien perlu kepastian, ketenangan, keamanan, dan kenyamanan. 
Pun jika mau jujur ditanyakan ke ahli akupunktur anestesia, apakah dia sendiri bersedia menggunakan teknik akupunktur anestesia jika satu waktu dirinya harus menjalani tindakan operasi, yakin dengan seyakinnya, jawabannya adalah "TIDAK!".  

Akan tetapi, Akupunktur anestesia Di Tiongkok bukan berarti sudah benar-benar tidak ada lagi. Akupunktur anestesia Di Tiongkok tetap masih eksis, bahkan tidak putus-putusnya dilakukan penelitian dan pengembangan, juga karena merupakan bagian dari kebanggaan dan penghormatan Bangsa Tiongkok atas budaya dan pengobatan tradisional nya. Tetapi dilakukan terbatas hanya di pusat studi tertentu dan untuk kasus langka yang memang membutuhkan tindakan anestesia dengan akupunktur. Atau untuk keperluan Show Off semata. 

Demikian sekilas perjalanan akupunktur anestesia di negeri asalnya Tiongkok. Jadi, masihkah kita disini tertarik dan mau mempelajari ilmu (akupunktur anestesia) yang di negeri asalnya sendiri sudah lama ditinggalkan, bahkan mungkin perlahan dilupakan pemanfaatannya? 

Kamis, 24 September 2015

中医小儿推拿保健

Pediatrics Therapeutic Massage
Pijat Medik Pediatrik (Pimetrik)



小儿推拿保健

Pediatrics Therapeutic massage



Adalah teknik pemijatan pada bayi-anak untuk mengatasi permasalahan yang sering dijumpai dalam praktek dokter sehari-hari, diantaranya… penyakit ISPA ~ batuk pilek, demam, sesak nafas; diare; sembelit; gangguan pencernaan lainnya seperti tidak nafsu makan; gangguan tumbuh kembang, enuresis, torticolis, dll.


Teknik Pijat Terapi Pediatrik ini sudah umum di terapkan di hampir semua RS Di Tiongkok. Apalagi dengan kebijaksanaan KB disana yang mengijinkan setiap keluarga hanya diperbolehkan punya 1 anak, sehingga para orangtua amat sangat memperhatikan kesehatan putra putrinya. Saat anak-anak menderita sakit, sebisa mungkin menghindari penggunaan obat-obatan, agar terhindar dari efek samping obat. Maka dari itu, pilihan bijaksana untuk mengobati kasus penyakit yang umum pada bayi dan anak adalah dengan memanfaatkan Pijat terapi Pediatrik.

Berbeda dengan pijat bayi anak tradisional yang dilakukan selama ini oleh para dukun pijat maupun pijat bayi modern seperti  baby spa, Pijat Terapi Pediatrik untuk mengatasi problema penyakit yang umum terjadi pada bayi anak ini adalah dengan menggunakan metode teknik pemijatan yang sudah baku, terstruktur, dan terukur. Sudah melalui serangkaian penelitian ilmiah dan pembuktian berdasarkan uji klinis yang dilakukan Di Fakultas Kedokteran Oriental ternama di Tiongkok, khususnya Di "Hunan University of Chinese Medicine". Ternyata banyak kasus penyakit yang umum terjadi pada bayi dan anak tidak memerlukan konsumsi obat-obatan seperti antibiotik dan obat penurun panas atau obat pereda nyeri. Dengan teknik pemijatan yang benar akan memberikan efek terapi yang luar biasa hasilnya, sehingga disebut juga sebagai "Green Treatment".

Pijat Terapi Pediatrik penting dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena banyak manfaat yang bisa didapat, diantaranya:
  • meningkatkan sistem immun tubuh bayi dan anak dengan cara yang natural dan aman
  • meningkatkan metabolisme tubuh, melancarkan sirkulasi darah dan "Qi", keseimbangan Yin-Yang
  • menyehatkan kulit, otot, dan rangka
  • meningkatkan oksigen jaringan 10%-15% setelah pemijatan seluruh tubuh dan perut
  • memperbaiki  dan meningkatkan kinerja organ pernafasan, jantung dan pembuluh darah, pencernaan, serta sistem persarafan
  • dapat untuk pencegahan dan mengurangi kekambuhan beberapa penyakit tertentu seperti ISPA
  • dapat menghindari penggunaan obat yang tidak perlu dan tidak rasional
  • lebih mendekatkan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak
  • meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena terhindar dari efek samping obat yang tidak perlu. 

Maka dari itu, Pijat Terapi Pediatrik menjadi pilihan bagi para orang tua yang bijaksana, dikarenakan banyak keuntungan sbb, :
  • mudah di aplikasi kan dalam kehidupan sehari-hari
  • hasil sangat memuaskan*
  • tidak mudah kambuh / relaps, dapat untuk pencegahan
  • aman
  • sangat nyaman buat bayi dan anak
  • meningkatkan kualitas hubungan personal anak dan orang tua
  • tidak ada efek samping
  • tidak ada reaksi alergi atau penolakan
*) Dukungan bukti klinik dan penelitian ilmiah yang sudah diterbitkan di banyak jurnal kedokteran Di Tiongkok.

Pijat Terapi Pediatrik sangat baik untuk dipelajari dan diterapkan. Sangat cocok untuk:
  • Dokter spesialis anak dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi
  • Dokter keluarga atau dokter umum
  • Bidan
  • Physiotherapist anak
  • Perawat
  • Pekerja kesehatan lainnya
  • Para ibu terutama yang memiliki bayi atau anak
  • Siapa saja yang tertarik untuk mempelajarinya. 

Teknik manipulasi Pijat Terapi Pediatrik beragam, disesuaikan dengan area tubuh. Ada 11 teknik manipulasi yang sering digunakan di klinik, diantaranya:
  1. 推法  tuifa 
  2. 揉法  roufa
  3. 按法  anfa
  4. 摩法  mofa 
  5. 掐法  qiafa
  6. 捏法  niefa
  7. 运法  yunfa
  8. 拿法  nafa
  9. 捣法  daofa
  10. 擦法  cafa
  11. 搓法  cuofa











Sumber:
  • 小儿推拿疗法, 培训教材。 主编:王德军, 李江山
  • 小儿推拿学 (第九版)。主编:刘明军, 王金贵

Catatan: 
  • Seminar dan pelatihan Pijat Terapi Pediatrik sedang dalam persiapan.  
  • Waktu dan tempat menyusul.
  • Nara sumber: dr. Jaya Sj.   dan   dr. Theresia S. 



小儿推拿保健师是在中医基本理论基础上,根据小儿的生理病理特点,运用小儿推拿疗法在其体表特定的穴位或部位施以手法推拿的专业护理保健人员。小儿推拿疗法是指在小儿体表的特定腧穴或部位施行独特的推拿手法的一种养生保健方法,是中医推拿疗法的重要组成部分,是在中医推拿学和中医儿科学的基础上 形成和发展起来的,是运用相应手法在相应部位作功,通过信息传递,改善少儿机体的内能和环境,调节各脏腑器官的生理功能,达到提高免疫力、增强抗病能力, 保健身体及防治少儿亚健康的目的。中医推拿学是中医学中的重要学科,与中药、针灸并列为中医的三大形式。